Selasa, 04 Desember 2012

Dana Upaya Kesehatan


            


                Indonesia merupakan negara berkembang. Tidak semua penduduknya merupakan kalangan kelas atas. Sebagian  adalah penduduk menengah kebawah. Hal ini yang mengakibatkan masyarakat kesulitan dalam mendapatkan akses kesehatan.
               Penyebab sulitnya akses kesehatan bukan karena kurangnya pelayanan kesehatan, namun karena minimnya dana yang dimiliki dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Hal ini membuat adanya sistem asuransi.
                Sistem asuransi sangat dibutuhkan di negara berkembang. Hal ini karena masih kurangnya pendapatan masyarakat. Namun bukan hanya negara berkembang, negara maju juga melakukan sistem ini demi kesejahteraan rakyatnya.
                Sebenarnya gagasan sistem ini terbentuk adalah adanya pemikiran tentang  “kenapa tidak kita bayar bersama saja?”
                Akhirnya pada sistem ini kita jadi membayar bagi sesama. Jika ada penyakit yang membutuhkan biaya yang besar, maka dana kita akan terserap kesana walaupun yang memiliki penyakit bukan kita.
                Ada dua jenis asuransi kesehatan yaitu yang dari pemerintah dan swasta. Contoh pemerintah adalah ASKES yang dananya langsung dipotong dari gaji pegawai.  Sedangkan asuransi swasta seperti yang banyak kita lihat di televisi-televisi. Adalah kewajiban untuk asuransi yang berasal dari pemerintah, namun bagi yang swasta sifatnya pilihan.
                Bayangkan anda menderita kanker yang membutuhkan kemoterapi. Otomatis keuangan anda tidak bisa untuk mencukupinya, namun dengan adanya asuransi anda bisa terselamatkan dari dana tersebut. Jika pada akhirnya anda ditakdirkan untuk tidak menderita hal yang demikian, bukankah anda malah menyelamatkan jiwa orang lain.
                Dalam ilmu kedokteran kesehatan masyarakat. Upaya Kesehatan dibagi 3
-          Pulling (penanaman modal)
-          Collecting (pengumpulan modal)
-          Purchasing (Penggunaan modal)

Pulling adalah bagaimana kita menanamkan modal kita pada perusahaan. Hal ini berupa uang yang kita berikan kepada penyedia jasa asuransi. Collecting bagaimana penyedia jasa asuransi mengumpulkan dana kita  untuk dimasukkan ke kas mereka. Terakhir adalah purchasing dimana dana kita bersama digunakan untuk mengobati pengguuna asuransi.

Sehingga bagi kita yang tidak memiliki uang yang cukup kiranya untuk menghadapi penyakit yang mematikan, sangat dianjurkan oleh dunia kedokteran untuk menngunakan jasa asuransi.

Akupuntur, Benarkah? atau Hanya Sugesti?


Akupuntur, Benarkah? atau Hanya Sugesti?


http://www.rspondokindah.co.id/rspi/Outpatient/akupuntur.htmlSebagaimana kita ketahui bahwa ilmu kedokteran terbagi dua kubu. Kedokteran barat dan kedokteran timur. Kedokteran barat yang disebut juga kedokteran modern berdasarkan penelitian-penelitian dan mekanisme yang terbukti. Hal ini sering juga disebut dengan “evidence based medicine

Sedangkan kedokteran cina (Hanzi:中醫學) adalah praktik pengobatan tradisionalyang dilakukan di Cina dan telah berkembang selama beberapa ribu tahun. Praktek pengobatan termasuk pengobatan herbalakupunktur, dan pijat Tui Na. Pengobatan ini digolongkan dalam kedokteran Timur, yang mana termasuk pengobatan tradisional Asia Timur lainnya seperti Kampo (Jepang) dan Korea.

Pengobatan Tradisional Tionghoa percaya bahwa segala proses dalam tubuh manusiaberhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, penyakit disebabkan oleh ketidakharmonisan antara lingkungan di dalam dan di luar tubuh seseorang. Gejala ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman, pengobatan, dan pencegahan penyakit.

Teori yang digunakan dalam pengobatan didasarkan pada beberapa acuan filsafat termasuk teori Yin-yanglima unsur (Wu-xing), sistemmeridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ Zang Fu, dan lainnya. Diagnosis dan perawatan dirujuk pada konsep tersebut. Pengobatan tradisional Cina tidak jarang berselisih dengan kedokteran Barat, namun beberapa praktisi mengombinasikannya dengan prinsipkedokteran berdasarkan pembuktian. (Wikipedia)
Akupuntur sendiri merupakan pengobatan dimana praktisi menusuk titik-titik meridian dengan jarum. Hal ini akan mengakibatkan perubahan aliran energi sehingga menstabilkan yin dan yang. Penyakit-penyakit yang timbul oleh tubuh disebabkan oleh ketidakseimbangan yin dan yang. Oleh karena itu dengan mengobatinya maka diharapkan akan timbul penyembuhan penyakit.

Titik-titik akupuntur ataupun titik meridian merpakan titik-titik yang menghubungkan bagian tubuh satu dengan bagian tubuh yang lain. Hal ini bisa menjadi cikal bakal penjalaran penyakit. Namun titik meridian tidak dapat dilihat melalui mata dan tidak ada dalam proses kedokteran modern. Sehingga haruskah kita percaya hal ini?

Sebenarnya ilmu kedokteran modern sendiri bukanlah ilmu dewa. Sehingga apa yang dikatakan tidak oleh kedokteran modern, maka itu mustahil terjadi. Masih banyak proses-proses dalam tubuh yang belum tersentuh oleh ilmu pengetahuan medis. Sebagai contoh. Proses biomolekular yang terjadi hanya merupakan teori yang bersifat imajinatif. Peneliti hanya menemukan zat-zat yang keluar pada saat tertentu, dan mengkombinasikannya dengan ilmu-ilmu yang sudah ada, lalu menyusun mekanisme dari suatu proses. Hal ini menjelaskan bahwa mekanisme yang dikemukakan tidak dapatlah dikatakan sebagai mekanisme  yang pasti.
Kalau melihat masih banyak pengecualian-pengecualian yang masih membingungkan dunia medis akan mekanismenya. Alergi yang katanya tidak mungkin sembuh, malah ada yang berhasil sembuh. Penyakit-penyakit yang bersifat idiophatic. Faktor risiko yang beraneka ragam pada berbagai individual. Sebagai contoh merokok dapat menyebabkan mati muda, namun ada perokok yang meninggal pada usia yang sangat tua bahkan sampai 70 tahun sedangkan non-smoker bisa meninggal di usia muda. Hal ini menandakan bahwa banyak hal yang belum tersentuh oleh dunia medis.

Hal ini menyebabkan bahwa apa yang tidak ada dalam ilmu kedokteran modern tidak bisa dikatakan itu tidak mungkin terjadi, namun hanya masih belum diketahui mekanismenya. Jadilah kita harus melihat fakta yang terjadi melalui pengobatan yang disuguhkan.
Akupuntur dapat menyebabkan sembuhnya berbagai penyakit, bahkan penyakit kronis sekalipun. Penurunan berat badan juga terjadi, bahkan dapat menurun secara cepat. Hal ini membuktikan bahwa akupuntur memiliki fakta bahwa akupuntur dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit hanya saja mekanismenya yang belum jelas diketahui.
Jika berbicara mengenai plasebo, kita dapat membuka pemikiran kritis kita. Jika sugesti tentu saja orang yang menderita tumor akan sembuh dengan obat dokter yang kepercayaannya lebih tinggi dari pada obat-obatan herbal. Atau orang diet akan sembuh dengan obat diet yang berasal dari dokter, namun kenapa baru sembuh dengan akupuntur? Ini menandakan memang ada efek bukan hanya sugesti.

Oleh karena demikian perlu adanya penelitian lebih lanjut agar mengetahui mekanisme pasti dari  aliran energi maupun titik meridian sehingga membuat pengobatan ini bisa diaplikasikan kedalam dunia kedokteran sebagai suatu tindakan penangana kepada pasien sehingga penyembuhan penyakit kronis yang selama ini hanya mimpi bisa terlaksana.

Bekam dari Kacamata Kedokteran


Bekam Dari Kacamata Kedokteran


http://abufurqan.com/2011/01/02/hukum-menjadikan-bekam-sebagai-profesi/
Bekam merupakan pengobatan tradisional yang sudah sangat akrab denan telinga kita. Pengobatan ini berasal dari Arab dan Cina kuno. Banyak penyakit yang dapat disembuhkan dengan bekam, namun masih banyak yang meragukan kualitasnya. Penyebabnya adalah karena ini tidak ada dalam dunia kedokteran.

Sebenarnya sudah banyak penelitian yang menghubungkan ilmu kedokteran dengan bekam. Bahkan beberapa skripsi mahasiswa kedokteran saat ini berfokus pada fisiologis bekam itu sendiri.

Bekam sendiri terbagi dua, bekam yang mengeluarkan darah dan bekam yang tidak mengeluarkan darah.

Menurut artikel seorang dokter dari Arab darah yang keluar dari bekam sangat berbeda dengan darah yang diambil dari pembuluh darah biasa. Darah yang keluar dari bekam hanya memiliki 1/10 sel darah putih dari darah normal. Selain itu darah yang keluar juga pembuluh darah yang rusak, hal ini yang menyebabkan ketidakoptimalan oksigen menyebar ketubuh yang membuat hipoxia jaringan sehingga menjadi cikal bakal penyakit.

Namun apakah manfaat bekam hanya berasal dari darah yang dikeluarkan? Tidak  bekam juga memiliki manfaat dari titik bekam itu sendiri. Dalam bekam kering tidak ada darah yang dikeluarkan namun itu dapat merangsang respon peradangan. Respon peradangan ini akan memicu timbulnya antibodi dan leukosit disebabkan efek peradangan yang dikeluarkan, hal ini dapat membantu membunuh penyakit.

Dari segi hormonal akan keluarnya hormon endorfin yang memicu rasa nyaman. Rasa nyaman akan menstimulasi saraf simpatis sehingga mengurangi radikal bebas.

Bekam memiliki banyak manfaat dalam mengobati butuh. Hal ini yang menyebabkan bekam merupakan pengobatan yang tepat. Hal yang saya terangkan ini menjelaskan bahwa kacamata kedokteran memiliki respon fisiologis dari bekam ini. Dan bekam menjadi pengobatan tradisional yang masih sangat berguna manfaatnya terutama dalam mencegah penyakit dan menyembuhkan penyakit kronis. Apalagi jika dikombinasika dengan obat-obatan medis, herbal dan propolis. Maka akan terciptanya penyembuhan  yang berbasis semua lini kesehatan sehingga penyembuhan pun akan menjadi optimal.

link terkait: Mekanisme pengobatan herbal dan propolis

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/12/04/pengobatan-berlandaskan-self-healing-dan-basic-science-508165.html

Ketetapan Menggunakan Alat KB


Hamil merupakan suatu anugerah, tetapi terlalu sering  melahirkan juga bisa menjadi bencana bagi ibu dan keluarga. Hal ini karena kehamilan ibu dengan bayi yang masih berumur di bawah satu  tahun bisa membuat ibu keteter mengurus sang bayi maupun kakaknya. Malah masalah ini kerap menjadi pangkal percekcokan  dalam keluarga bila tenaga yang membantu tidak ada. Bersyukur, di Aceh ada tradisi bahwa jika memiliki satu hingga dua anak masih wajar menumpang di rumah ibu atau mertua, sehingga memudahkan meminta tolong mengurus si bayi.

Masalah  timbul jika tidak ada yang bisa diminta tolong mengasuh bayi kecil tadi. Apakah  dalam kondisi fisik  mual dan muntah ketika hamil muda seorang ibu dapat mengurus bayinya dengan baik? Tentu akan menjadi  lebih rumit lagi jika sang ibu berstatus Pegawai Negeri Sipil atau swasta.

Di sinilah proses awal  pensususapian si anak dimulai. Suatu proses yang membuat sang anak kehilangan sentuhan kasih sayang ibu sejak masa awal pertumbuhan. Bayi kehilangan kesempatan mendapat kekebalan tubuh plus gizi dari kolostrum Air Susu Ibu (IBU).

Sering  di kalangan keluarga muda terjadi  kebobolan, lantaran belum sempat menggunakan kontrasepsi, sehingga telanjur  hamil. Bagi yang  berpendidikan dan tinggal dalam sebuah keluarga besar mungkin bisa menerima berkah kehamilan tersebut. Akan tetapi, bagi keluarga kecil dengan penghasilan yang  terbatas, ini adalah  awal malapetaka. Banyak yang berusaha  menggugurkan kandungan dengan berbagai cara. Tindakan ini bisa menjurus ke aborsi tak aman jika ditangani  tenaga tak profesional, yang bisa mengancam kehidupan sang ibu. Pengguguran menjadi salah satu penyumbang kematian ibu saat ini dalam  usia reproduksi.

Untuk menghindari hal yang tak diinginkan tersebut,  sebaiknya ibu merencanakan hamil berikutnya  dengan baik. Besarkanlah sang jabang bayi duhulu minimal mencapai usia dua  tahun.

Saat ini ada beragam pilihan kontrasepsi bagi seorang ibu, mulai  suntikan tiga  bulan, suntikan satu bulan, pil menyusui, pil bagi ibu tak menyusui, atau bahkan  pemasangan alat KB dalam rahim yang lebih dikenal dengan IUD/intra uterine device. Salah satu contoh alat KB tersebut dulu dikenal dengan nama spiral, karena berbentuk seperti spiral.

Kini  spiral sudah tak beredar lagi. Kalau ada, berarti stok lama yang  tidak dianjurkan atau kedaluwarsa. Yang beredar saat ini jenis Cu T 380, atau Nova T 380 atau Mirena  yang harganya relatif mahal. Jenis ini menjadi mahal, karena ada obat tambahan yang membuat tidak berdarah banyak saat terjadi haid.

Dulu  KB mudah didapat dan gratis, tapi saat ini sedikit terganggu stoknya di RS karena pengadaan dari BKKBN yang berkurang. Walau pelayanan KB di Rumah Sakit bisa gratis, akan tetapi ASKESKIN atau ASKESSOS tidak menyiapkan obat KB sehingga harus membeli sendiri.

Kapan saat  mulai digunakan alat  KB?
1.   Saat masa haid, disarankan saat mau berakhir masa haid.
2.   6 minggu pascabersalin
3.   Pascatindakan kuretase
4.   Saat penggantian cara KB tertentu, misalnya dari IUD beralih ke penggunaan pil.

Masalah sering timbul dalam memilih jenis alat KB yang ingin digunakan. Informasi yang benar  hanya  bisa didapat setelah berkonsultasi dengan   bidan atau dokter. Jangan seperti banyak peserta KB saat ini. Peserta KB langsung dijos (suntik) saja tanpa penjelasan yang cukup, sehingga saat haid tak datang ataupun badan menjadi tambah melebar baru kaget, lantas mencari obat pembuat badan kurus yang harganya tentu saja mahal. Masalah ini timbul lantaran  pemilihan/penggunaan KB yang kurang tepat.

Sebenarnya, KB pil menjadi pilihan bagi ibu-ibu yang takut dengan suntikan. Kelemahannya adalah sering lupa. Kalau lupa sehari tidak apa-apa, karena sekaligus bisa memakan dua  pil pada hari  berikutnya. Masalahnya adalah kalau terlalu sering lupa,  kegagalan akan tinggi. Pil KB saat ini kadarnya telah disesuaikan dengan kadar toleransi untuk mencegah terjadinya pembuahan, sehingga tetap aman digunakan walau ibu penderita varises. Akan tetapi, disarankan sang ibu tetap berkonsultasi  dengan dokter sebelum memilih pil tersebut sebagai alat mengatur reproduksi.
Alternatif lain mengatur reproduksi alami adalah dengan KB alami, misalnya tidak berhubungan badan saat masa subur atau dengan metode senggama terputus. Cara ini jauh lebih aman dari keluhan badan gemuk atau melebar dan haid yang tak teratur.
Seharusnya, perencanaan KB mutlak dipikirkan demi mencegah hamil terlalu rapat, dan terlalu sering melahirkan yang membawa dampak kurang baik bagi kesejahteraan ibu, serta kurangnya waktu ibu merawat bayi dan suami. Sudah saatnya keputusan ini  diambil bersama dan saling mengingatkan untuk  mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Mencegah Bayi Lahir Prematur


Bayi lahir prematur masih menjadi salah satu penyebab kematian bayi baru lahir. Sekitar tiga  juta  bayi lahir dalam setahun  di negara berkembang hanya berumur satu minggu, rerata frekuensi bayi lahir prematur berkisar 10 sampai 12 persen. Biasanya kelahiran bayi prematur berhubungan dengan pecahnya selaput ketuban premature.

dengan mengetahui tanda awal kontraksi prematur dan menghindari kelahiran prematur,  berarti kita telah berupaya menurunkan insidensi kematian bayi.

Bayi lahir prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan di bawah  37 minggu, yang terhitung dari hari pertama haid terakhir. Dalam keadaan normal, usia kehamilan seseorang antara  37 sampai 42 minggu. Umumnya kejadian lahir prematur akibat adanya aktivasi prematur  proses kontraksi rahim  yang secara normal terjadi saat usia kehamilan di atas 37 minggu dan umumnya  saat usia kehamilan 40 minggu.

Ada beberapa faktor penyebab kontraksi prematur, di antaranya, akibat  overdistensi berlebihan otot rahim dan selaput ketuban, perdarahan di bawah selaput ketuban, dan akibat adanya infeksi dan peradangan di dalam rahim ibu hamil. Umumnya, proses infeksi ini telah terjadi  dalam beberapa minggu bahkan berbulan-bulan  sebelum terjadinya tanda-tanda kelahiran prematur. Infeksi air seni tanpa keluhan sering dihubungkan dengan pecahnya ketuban prematur (asimptomatik bakteriuria).

Biasanya proses kelahiran prematur  diawali oleh beberapa proses di atas tadi. Yang perlu diperhatikan, sebaiknya seorang ibu yang mengeluh dengan perasaan demam, adanya kontraksi atau rasa tegang berlebihan, segera memeriksa dan berkonsultasi ke dokter keluarga/dokter kandungan demi mencegah kelahiran prematur.

Umumnya risiko overdistensi terjadi pada kehamilan kembar, sedangkan kejadian  pecahnya ketuban prematur  pada usia  kehamilan 24 sampai 28 minggu sering  dihubungkan dengan adanya pengaruh faktor infeksi.

Tanda-tanda kelahiran prematur

Penting bagi ibu hamil  mengetahui awal adanya proses kelahiran  prematur yang  ditandai dengan  mulai timbulnya  rasa mules yang teratur akibat kontraksi rahim  yang diikuti dengan adanya pembukaan serviks.

Perlu diingat  walaupun seseorang  ada tanda awal prematur kontraksi, tetapi sekitar 30 persen akan hilang, dan 50 persen  ibu hamil yang dirawat dengan prematur kontraksi akhirnya  melahirkan sampai  usia kehamilan cukup bulan. Kadang kala sulit membedakan apakah seorang ibu mengalami kontraksi persalinan  benar atau palsu.  Secara ilmiah untuk memastikan suatu kontraksi asli atau tidak  bisa diketahui dengan memeriksa perubahan molekul-molekul di otot rahim, mulut rahim, dan selaput kehamilan seperti dengan pemeriksaan fetal fibronektin dari cairan vagina.

Salah satu strategi yang selama ini digunakan adalah  dengan pemberian obat-obatan untuk menghentikan kontraksi rahim dengan pemberian obat-obat tokolitik. Hal ini penting  karena  dengan adanya kontraksi awal  akan merangsang proses lanjutan terjadinya mekanisme kontraksi sebenarnya. Salah satu obat yang dianjurkan  sesuai dengan anjuran Food and drug Administration (FDA) adalah ritodrin. Sekitar 80 persen   wanita dengan kontraksi prematur yang diterapi dengan ritodrin  kehamilannya  bisa dipertahankan  sampai 24-48 jam.
Usaha lain yang dilakukan di samping  menunda proses kontraksi rahim tadi adalah dengan  pemberian hormon kortikosteroid, yang bertujuan mengurangi risiko  sindroma gawat nafas bayi saat lahir, pencegahan perdarahan intraventrikel, radang usus dan keadaan lain yang meningkatkan risiko kematian bayi.

Umumnya efek suntikan  akan terjadi setelah 18 jam disuntik dengan dosis pertama, dan pengaruh maksimal akan terjadi dalam 48 jam pascasuntikan. Selain itu, penting sekali diperhatikan kerja sama yang baik dengan tim perinatologis (dokter anak) untuk persiapan pertolongan bayi segera setelah lahir. Karena tanpa perawatan yang baik pascalahir akan sia-sia saja upaya pemberian obat-obatan tadi.

Selain obat ritodrin juga dipakai obat yang bisa menghambat perangsang kontraksi rahim, seperti magnesiumsulfat, calsium chanel blockers, dan prostaglandin sinthesis inhibitor. Secara teoritis obat yang diberikan akan membuat otot rahim relaksasi dengan mengikat reseptor adrenergiknya sehingga akan meningkatkan kadar protein kinase yang akan menekan reaksi awal kontraksi (myosin-light chain kinase). Penelitian menunjukkan bahwa insidensi bayi lahir prematur setelah pemberian obat ini menurun sangat signifikan. Obat lain yang bisa dipakai untuk mencegah kontraksi prematur adalah nitrik oksida (N20) dengan tujuan menstabilkan tonus otot polos rahim dengan pemberian  transdermal glyceryl trinitrat. Selain itu juga bisa dengan  pemakaian magnesium sulfat (MgSO4), dengan harapan terjadi hyperpolarisasi yang menghambat myosin light chain kinase dan kompetisi dengan kalsium intraselular.

Obat calsium beta bloker juga bisa digunakan untuk mencegah kontraksi prematur. Obat ini sering digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi. Pemberian calsium bloker bertujuan menghambat influks kadar calsium intrasel, sehingga otot rahim tetap dalam relaksasi. Obat antiprostaglandin bisa juga digunakan, obat anti-Cyclooxygenase (COX)/prostglandin sintetase seperti indometasin  sering juga dipakai untuk mencegah kontraksi prematur.
Sangat perlu diperhatikan oleh ibu hamil adalah mencegah terjadinya kontraksi prematur terutama  bagi kelompok berisiko, misalnya dengan kehamilan ganda. Selain itu, bagi kelompok yang mempunyai riwayat kelahiran prematur, sebaiknya mengurangi frekuensi berhubungan badan saat usia kehamilan di atas  28 minggu, demi menghindari dampak relatif  prostaglandin dari cairan sperma.

Umumnya usia kehamilan di bawah 34 minggu berisiko belum matangnya paru seorang bayi karena surfaktan suatu zat yang dibutuhkan untuk kembangnya paru belum sempurna terbentuk. Bila ada keluhan demam dan kontraksi prematur konsultasikan diri segera ke dokter, demi persiapan risiko bila terjadi kelahiran prematur. Lakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urin pada usia kehamilan awal dan saat usia kehamilan 7 bulan demi menghindari infeksi asimptomatik yang tidak diketahui.

Risiko Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini merupakan salah satu penyebab komplikasi kehamilan yang ditakutkan oleh tenaga medis. Ketuban pecah berisiko  bayi lahir secara prematur.  Ketuban pecah dini  didefinisikan sebagai pecahnya selaput ketuban di bawah 37 minggu usia kehamilan. Peluang ketuban pecah dilaporkan sekitar tiga persen dari populasi wanita hamil. Penyebab sesungguhnya belum diketahui secara pasti, namun ada dugaan bahwa infeksi dan peradangan selaput khorion merupakan salah satu penyebab kolagen  yang menyusun dinding ketuban pecah. Akibatnya, berisiko meningkatkan kesakitan pada bayi dan ibu, seperti gangguan sistim pernafasan, infeksi serius, prolaps tali pusat plasenta terlepas, bahkan sampai  pada kematian bayi.

Hal yang perlu dilakukan  menghadapi kemungkinan ketuban pecah adalah memastikan apakah benar cairan tersebut sebagai cairan ketuban, sehingga bisa diantisipasi risiko  komplikasi yang ditimbulkan pada janinnya  dengan pemberian kortikosteroid. Bila usia kehamilan kurang dari 34 minggu, perlu obat penghilang kontraksi rahim  dan pemberian  antibiotika untuk menghindari infeksi rahim.

Seorang ibu perlu memahami keluhan keluar cairan dari kemaluan; apakah akibat keputihan atau akibat  ketuban yang pecah, sehingga bisa cepat mencari pertolongan untuk penanganan. Tanda khas  pecah  ketuban adalah keluar cairan secara tiba-tiba, terus berlanjut dan penderita merasa basah, tanpa mempunyai kemampuan untuk menghentikannya.
Pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan  untuk menentukan apakah cairan tersebut berasal dari ketuban pecah atau bukan adalah dengan melihat langsung menggunakan bantuan speculum, alat untuk memeriksa mulut rahim. Bila mungkin, dapat juga diminta  ibu hamil untuk batuk, yang berefek keluar cairan ketuban secara tiba-tiba dari mulut rahim.
Secara laboratorik, cairan ketuban  tersebut bisa  ditentukan dengan tes  kertas nitrazin  atau lebih dikenal dengan kertas lakmus. Warna kertas lakmus akan berubah menjadi biru bila  cairan ketuban dan pemeriksaan dengan cara ini  bisa dilakukan sendiri.

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat ketuban pecah dini, antara lain;
1.       Bayi  terlahir dalam satu minggu
2.       Sindroma gawat nafas bagi bayi
3.       Penekanan tali pusat
4.       Infeksi selaput ketuban
5.       Plasenta terlepas lebih awal

Penanganan yang dilakukan selama ini oleh para ahli dalam menghadapi kasus ketuban pecah dini adalah dengan memperlambat  bayi lahir dan melakukan persiapan pematangan  paru bayi jika kelahiran tak bisa dihindari. Umumnya, persalinan  terjadi dalam seminggu, sedikit yang  bisa bertahan sampai empat  minggu.  Jika dipertahankan terlalu lama, berisiko timbul infeksi terhadap bayi dan ibu, bahkan sampai menimbulkan kecacatan bagi bayi yang di kandungnya.

Salah satu faktor penyebab adalah akibat cairan ketuban berkurang atau kering, sehingga peran cairan ketuban sebagai tempat  aktivitas gerak bayi tidak ada lagi. Akibatnya, badan bayi tetap dalam posisi kontraktur (terdesak) pada satu posisi.

Untuk kasus kehamilan di bawah 28 minggu dengan ketuban pecah sebelum waktu, setelah dilakukan persiapan pematangan paru disarankan dilahirkan saja. Ini untuk  menghindari risiko komplikasi yang akan terjadi. Di negara maju, bayi dengan  berat di bawah 1.000 gram atau di bawah 7 bulan kehamilan,  dirawat dengan cara mengisi kembali cairan ketuban yang hilang tadi dengan cairan lain yang mirip. Pengisiannya setiap 24 jam, tergantung pada jumlah cairan yang tersisa, sampai bayi dianggap layak dilahirkan.

Antisipasi apa yang bisa dilakukan?

Mengingat begitu banyak risiko akibat  ketuban pecah dini,   ada  beberapa hal yang perlu  diwaspadai  kelompok ibu hamil, yakni:
1. Ibu hamil dengan  gizi yang kurang baik,
2. Ibu hamil perokok,
3. Ibu dengan penyakit infeksi menular seksual,
4. Mempunyai  riwayat pecah ketuban pada kehamilan sebelumnya dan adanya perdarahan pervaginam selama kehamilan.

Bagi kelompok tersebut di atas lakukanlah konsultasi ke dokter untuk mendapat nasihat dalam merawat kehamilan dan pengobatan bila ada infeksi penyakit menular seksual. Bagi seseorang yang mengalami ketuban pecah berulang akibat mulut rahim  lemah, akan dilakukan penjahitan mulut rahim saat usia kehamilan 4-5 bulan dan jahitan tersebut akan dibuka  jika waktu persalinan tiba.

Sebaiknya, bagi kelompok yang berisiko harus melakukan koreksi demi mencegah ketuban pecah awal. Bila gizi  kurang  harus ditingkatkan kalori yang dimakan setiap hari. Sedangkan bagi yang mempunyai riwayat  mulut rahim lemah sebaiknya kurangi aktivitas yang berlebihan saat kehamilan memasuki usia 9 bulan, bila perlu mengambil cuti hamil sejak sebulan terakhir.
Dengan adanya upaya pengenalan faktor risiko ketuban pecah dini  kita  berharap bisa menekan kejadian  bayi lahir secara prematur dengan harapan bisa menekan angka kesakitan dan kematian bayi

Merokok, Waspadai Berkembang Menjadi COPD


Tentu anda pernah melihat orang yang mengalami batuk terus menerus dan sesak nafas menahun. Bisa jadi orang itu terkena COPD atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease. COPD merupakan penyakit yang sangat menganggu dimana penyebabnya adalah rokok.

Tentu kita pernah mendengar rokok menjadi penyebab kanker paru-paru dan serangan jantung, namun kita jarang mendengar hubungan rokok dengan penyakit ini. Berbeda dengan penyakit lain yang rokok merupakan risk factor, COPD memposisikan rokok sebagai penyebab langsung.

Asap rokok yang dihirup mengandung zat-zat yang bersifat iritant bagi saluran nafas. Hal ini menyebabkan terjadinya inflamasi, inflamasi adalah suatu respon peradangan. Hasil dari inflamasi adalah terbentuknya mukus atau dahak. Dahak ini kemudian menyumbat jalan nafas. Jika berlangsung dalam waktu yang  lama, saluran nafas juga ikut menebal yang mengakibatkan timbul bunyi saat orang dengan COPD bernafas. Bunyi ini yang disebut dengan “wheezing”.

Rokok selain menyebabkan tersumbatnya saluran nafas, dia juga mengakibatkan mengecilnya alveoli. Alveoli sendiri adalah organ dimana pertukaran O2 dan CO2 sehingga alveoli yang rusak tidak dapat menukarkan CO2 lagi. Jika kedua kerusakan struktural ini telah terjadi didalam tubuh seseorang maka orang tersebut telah resmi mederita COPD.

COPD tidak dapat disembuhkan namun gejalanya dapat dikontrol dengan obat-obatan seperti penggunaan bronchodilator salbutamol, antibiotik, pengencer dahak, dan antibatuk. Semua kombinasi obat dibutuhkan untuk menjaga orang dengan COPD tetap dalam keadaan stabil. Sktivitas juga tidak boleh terlalu banyak karena energi sudah habis dipakai untuk bernafas.

Hanya ada satu cara untuk menghindari COPD, yaitu berhenti merokok.

Mengenal Tanda Awal Pesalinan


Mengenal  Tanda Awal Persalinan

Sangat penting bagi seorang ibu mengenal tanda-tanda awal persalinan, sehingga tidak terlalu cepat pergi ke tempat persalinan. Dalam pengalaman  sehari hari, sangat  sering ditemukan seorang ibu telah dirawat  beberapa hari di klinik bersalin atau Rumah Sakit, padahal sebenarnya sang ibu  masih  dalam kategori persalinan palsu. Kesalahan menilai awal persalinan tentu saja membuat keluarga menjadi waspada terhadap kesejahteraan bayi, karena telah begitu lama menunggu dan pada akhirnya pihak keluarga meminta bayinya dilahirkan dengan operasi.

Awal mulai suatu proses persalinan sampai  masuk kepada proses persalinan yang benar memakan waktu  sampai sehari. Umumnya telah disepakati bahwa suatu  persalinan bermula setelah usia kehamilan berjalan 280 hari atau 40 minggu. Hitungan ini jika mengacu pada rumus Naegle. Menjelang  usia kehamilan  40 minggu, terjadilah perubahan komponen struktur biokimia yang mempertahankan segmen bawah rahim (mulut rahim) sebagai pintu tempat keluar bayi dalam kondisi tetap tertutup. Jelang mendekati taksiran persalinan tersebut, katakanlah plus 7 atau minus 7 hari dari hari taksiran, telah terjadi perubahan struktur rahim bagian bawah akibat mulai bergesernya beberapa  hormon tertentu sebagai penjaga pintu. Di antaranya hormon estrogen dan progesteron yang dikenal dengan teori gergaji proses persalinan.

Jelang awal persalinan sering ibu merasakan kontraksi ringan yang hilang-timbul sebagai upaya melunakkan mulut rahim. Keluhan-keluhan  inilah yang sering dirasakan ibu hamil, yang pada fase awal kontraksi terjadi hilang-timbul dengan durasi yang singkat dan waktu berulangnya juga lama yang lebih dikenal dengan his palsu. Untuk keluhan keluhan ini sebaiknya   segera berkonsultasi dengan bidan atau dokter, apakah benar telah masuk tanda tanda persalinan? Akan bermasalah bila bidan salah mempersepsikan  kontraksi palsu tersebut, sehingga  membawa peluang risiko bayi lahir dengan   proses persalinan abnormal.
Terlalu cepat dirawat  membuat proses persalinan menjadi lama, melebihi aturan yang ditentukan. Limit waktu fase awal yang disepakati adalah bagi kehamilan pertama selama 20 jam dan kehamilan berikutnya  selama 14 jam.

Biasanya jelang  suatu proses persalinan,  emosi  seorang ibu yang menanti kelahiran sang  bayi  relatif labil. Ibarat saat jelang datangnya haid,  sehingga  keadaan psikologis tersebut perlu dipahami dengan baik oleh sang suami atau keluarga. Berikut beberapa hal yang sering dikeluhkan dan kadang membingungkan jelang proses persalinan:

. Kontraksi rahim

Bila masuk ke dalam persalinan, sesungguhnya kontraksi rahim ibu semakin sering dengan durasi semakin lama dan bertambah kuat. Kontraksi persalinan biasanya semakin kuat, dan tidak berubah dengan aktivitas yang  dilakukan misalnya ibu berjalan. Lama kontraksi antara kisaran 30 sampai 60 detik, dengan perulangan  setiap 20 menit pada fase fase awal. Pada fase aktif lama kontraksi bisa selama 60 90 detik dengan masa pengulangan setiap dua menit.

. Kesejahteraan janin

Parameter yang digunakan untuk menilai bayi di dalam rahim sejahtera atau tidak adalah dengan mendengar denyut jantung bayi. Ini  bisa dilakukan dengan cara memakai alat penghitung tradisional seperti tabung (laenec) yang didengar langsung dari perut ibu. Selain itu, denyut jantung janin dapat didengar melalui alat elektrik dan alat penghitung denyut kontinyu (kardiotokografi). Sejauh  denyut jantung janin berdetak berkisar antara 120 160 kali per menit, masih dikategorikan normal dan masih mempunyai waktu meneruskan persalinan sesuai jadwal proses normal. Denyut jantung janin akan meningkat cepat saat  rahim berkontraksi dan proses tersebut menunjukkan bahwa fungsi plasenta  masih baik. Hasil akan berbalik bila plasenta tidak sehat, sehingga  menyebabkan suplai oksigen tidak cukup bagi bayi yang digambarkan dengan denyut jantung bayi menjadi lemah di bawah 120 kali per menit. Keadaan ini dikenal dengan bayi hipoksia, dan bila berlangsung lama akan membuat bayi   tidak sehat, karena otak janin tidak cukup mendapat oksigen.

. Lamanya proses persalinan

Lamanya suatu proses persalinan normal bagi kehamilan pertama sekali antara 12 sampai 14 jam, sedangkan bagi kehamilan kedua dan seterusnya sekitar 9 jam. Bila terjadi perpanjangan waktu persalinan,  membutuhkan perhatian serius. Bila tadinya dirawat bidan sebaiknya segera merujuk dan berkonsultasi pada dokter ahli atau dirujuk ke Rumah Sakit.

Beberapa keadaan  yang memperlambat proses pembukaan jalan lahir dari 3 cm menjadi 10 cm, perlu  diperhatikan seperti  faktor kecemasan ibu dan obat obat penenang. Suatu proses persalinan akan berisiko tinggi terhadap  kesakitan bayi dan ibu bila melebihi 16 sampai 18 jam sejak terjadi  kontraksi rahim teratur (masa persalinan).

Bila waktu persalinan memanjang  maka harus dicari  penyebabnya. Kemungkinan ada beberapa  faktor penyebab; Akibat bayi yang tidak turun karena  panggul ibu tidak cukup luwes untuk dilewati bayi atau  karena  bayi besar (lebih dari 4 kg). Bisa pula karena  kekuatan kontraksi kurang  mendorong bayi. Bila diakibatkan faktor bayi yang besar  dan panggul  sempit, dokter akan memutuskan cara terbaik proses persalinannya. Sedangkan untuk kontraksi yang kurang bisa dirangsang dengan pemberian  infus  perangsang untuk picu jalannya persalinan. Rerata waktu yang dibutuhkaan  mulai merangsang  suatu persalinan sampai pintu lahir terbuka lengkap antara 6 sampai 8 jam. Waktu ini sangat variatif sejauh bayi dan ibu sehat. Bila dalam waktu rangsangan ini belum juga ada pembukaan 10 cm, maka persalinan akan diselesaikan secara operasi.

Kunci menghindari terlalu cepat masuk ke dalam persalinan adalah ibu perlu mengenal tanda persalinan palsu, di antaranya: kontraksinya tidak teratur, kontraksi terjadi secara sporadis, dengan masa kontraksi lama yakni setiap 10 menit 20 menit, dan tidak progresif. Kontraksi palsu biasanya akan hilang bila ibu beraktivitas dan pada beberapa kasus hilang dengan tidurnya ibu.

Kalau dikaji mendalam, proses persalinan  ini benar benar suatu mukjizat dari sang pencipta. Perubahan struktur biokimiawi  terjadi setelah bayi jelang berumur 280 hari  yang dilanjutkan dengan meningkatnya hormon yang merangsang pengeluaran bayi dan ini terjadi secara alami untuk sebagian kasus persalinan. Maka sudah sepantasnya kita mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya, bukan malah mengabaikan proses alami tersebut.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons